Generasi Digital: Tiada Hari Tanpa Gadget

Sumber Gambar: technewsworld.com

Hidup di era teknologi internet atau disebut juga era digitalisasi seperti sekarang ini memberikan berbagai kemudahan sekaligus tantangan yang beragam bagi manusia. Betapa tidak, dengan adanya internet, maka paradigma berkomunikasi orangpun secara revolusioner berubah. Yang tadinya mungkin hanya terbatas dilakukan oleh segelintir orang atau lembaga pers tertentu, tapi kini hampir boleh dipastikan, siapapun bisa menjadi agent of change dalam dunia informasi dan komunikasi.

Informasi dan komunikasi semakin praktis dengan hadirnya alat dan media komunikasi elektronik, yakni gadget, atau dalam bahasa Indonesia disebut “acang” atau “gawai”. Contoh gadget (acang) adalah konsol game, E-reader, MP3 Player, iPad, Netbook, komputer tablet, dan yang terkenal saat ini adalah Smarphone (ponsel cerdas/telepon pintar).

Dengan gadget seperti smartphone, orang bisa berkomunikasi secara mudah dan cepat dengan orang lainnya di tempat yang berbeda pada saat yang bersamaan. Hanya dengan satu-dua klik saja, maka apapun yang menjadi tujuan si pengguna gadget bisa tersampaikan.

Inilah generasi gadget. Dari orang dewasa hingga anak kecil sangat erat dengan yang namanya gadget. Bahkan gadget telah menjadi keseharian kita yang hampir tak pernah lepas dari genggaman. Bisa diibaratkan, “Tiada Hari Tanpa Gadget”. Its true, isnt it?

Luar biasa memang pengaruh gadget sebagai alat IT sekaligus hiburan masa kini yang memberikan kemudahan. Dengan berbagai varian yang menarik membuat penikmat gadget memiliki berbagai alternatif. Berbagai perusahaan pengembang gadget pun berlomba-lomba untuk memberikan suguhan atau brand terbaiknya. Makanya tidak heran kalau gadget semakin hari semakin berkembang.

“.. gadget… gadget, pengaruhmu akut bagaikan candu yang membuat ketagihan dan bagaikan virus yang menular. Tanpamu semuanya seperti ada yang hilang”

Sisi Positif Gadget

Gadget memang penting di era digital ini. Dengan gadget yang terpapar dengan sinyal internet seperti smartphone android, orang bisa dengan mudah mengetahui berbagai informasi di belahan dunia lainnya. Gadget membuat penggunanya (user) bisa berkarya, misalnya orang bisa menulis blog sebagai media berbagi. Dan tentu ini sangat bermanfaat. Selain itu, dengan gadget pula kita bisa menjalin pertemanan atau membangun komunitas, dalam hal ini via media sosial. Itulah sebagian sisi-sisi (pengaruh) positif gadget.

Sisi Negatif Gadget

Di sisi lain, di samping gadget membawa dampak positif, ternyata sisi negatifnya pun tidak bisa diabaikan. Bahkan ini yang perlu diantisipasi agar kemajuan jaman tidak digunakan secara bablas dan salah kaprah. Beberapa sisi (pengaruh) negatifnya adalah:

1. Gadget bisa membuat orang ketergantungan atau kecanduan (addicted). Candu atau kecanduan secara umum berkonotasi negatif, karena berarti penggunaan sesuatu secara berlebihan. Nah, apa indikasinya orang kecanduan gadget? Menurut saya, salah satunya adalah lupa kerjaan utama, lupa makan dan istirahat. Pokoknya kalau gak pegang gadget, rasanya ada yang kurang bahkan hilang. Kalau gak update status di medsos, sepertinya dunia serasa beda. Ujung-ujungnya apa? Produktivitas kerja menurun, sosialisasi di dunia nyata berkurang dan orangpun cenderung menyendiri. Dan hal ini sangat tidak baik.

2. Dengan gadget, barang yang kecil nampaknya, tetapi dampaknya besar. Contohnya adalah dengan gadget orang bisa menebar berita hoax, menyebar kebencian (hate speech), berbuat kriminal, dan tindakan negatif lainnya.

Memang tak bisa dipungkiri, kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi atau kemajuan dalam bidang lainnya, selalu diiringi oleh 2 dampak ini, yakni dampak positif dan negatif. Namun demikian karena user-nya adalah manusia, jadi seharusnya kitalah yang menguasai dan mengendalikannya, bukan sebaliknya dikendalikan.

Dan di atas semuanya, terlepas dari sisi positif dan negatifnya, motivasi di balik penggunaan suatu gadget. Jika motivasinya untuk kebaikan, maka biasanya dimanfaatkan secara efektif dan bijaksana. Tapi kalau sudah niatnya buruk dari awal, maka pastinya buruk juga ujungnya. Dalam hal ini bukan gadget-nya sebenarnya yang salah, tapi pada penggunanya. Jadi, motivasi di balik penggunaan gadget, itu jauh lebih penting.

Terakhir

Menurut saya, gunakan gadget seperlunya saja, jangan terlalu berlebihan juga, apalagi kalau hanya sekedar update status di medsos atau hanya sekedar menonton video (apalagi kalau videonya jelas-jelas bermuatan negatif).

Demikian pendapat saya tentang gadget dan pengaruhnya pada user-nya. Jika Anda setuju atau tidak, atau punya masukan lainnya, silakan sampaikan di kotak komentar yang disediakan di bawah ini.

Salam Cerdas,

Desfortin

31 respons untuk ‘Generasi Digital: Tiada Hari Tanpa Gadget

      1. wah…berapa lama ya? tidak menghitung yang jelas setiap hari memegang gadget tentu tdk 24 jam, karena saat tidur, makan, sholat, ngaji, mengajar,mandi, ada tamu, nonton TV, masak, dll gadget diletakkan

        Disukai oleh 1 orang

  1. Saya termasuk orang yang suka berlama-lama dengan gadget sih. Selain untuk nge-blog, saya juga baca ebook, cari berita, mendengarkan musik, nonton video dan bahkan nonton siaran bola di gadget, hehe

    Tapi itu semua “terpaksa” saya lakukan karena ebook jauh lebih murah dari buku fisik, berita di tv membosankan, dan tv tidak menyiarkan siaran bola favorit saya.

    Disukai oleh 1 orang

  2. ntah ini baik atau nggak, sudah hampir beberapa bulan ini nggak pernah nonton tv dan lebih suka ngeyoutube, banyak film2 serta dokumenter, vlog dan banyak lainnya yang saya rasa lebih menarik ketimbang tv

    Suka

      1. Hehe… entahlah kalau nama jelasnya tidak tau apa sama atau tidak. Sebab yang saya tau kecanduan itu biasanya mengaju pada obat-obatan, tapi mungkin sama… kalau saya lagi tanggung kemudian habis kuota, hujan aja saya belain hujan-hujanan buat beli kuota, tapi kalau di suruh orang tua kadang gak mau hehe…

        Sebenarnya. Saya di saranin sama teman saya. Saya itu pecandu obat-obatan yang sudah sangat ketergantungan.

        Teman saya menyarankan sering sering aja main Play Station untuk menghilangkan ingatan saya pada obat-obatan itu tapi tetap saja. Lalu teman saya menyarankan lagi agar saya selalu aktif di blog…

        Setelah saya coba lumayan juga. kecanduan obat hilang pindah jadi kecanduan internet hahahaha… makanya postingan saya gak bermutu, hanya sebagai pelampiasan saja… hehe…

        Kalam kenal mas

        Suka

  3. Gitu ya?
    … Andalah yang pastinya lebih tahu yg sebenarnya.

    Candu menurut saya bukan hanya berkaitan dengan obat2an. Tapi juga terhadap sesuatu yang kita nikmati secara berlebihan dan tanpanya kita tidak bisa keluar.

    Suka

  4. Setuju dengan sekedarnya saja, saya paling kesel klo ngumpul di kafe, bukannya pada ngobrol tapi sibuk dengan gawai masing-masing. Tiap ke kafe bukannya mesen tapi “mbak password wifinya apa?” huvt.

    Suka

    1. Ya, mas. Tapi kayaknya itulah indikasi nyata bahwa kita memang benar-benar hidup di generasi digital: tiada hari tanpa gadget.

      Coba perhatikan baik-baik, dimana aja, baik di tempat umum maupun bukan, hal yang kerap dipegang / dikeluarkan pertama-pertama dari saku/kantong/tas adalah gadget… ya gak sih?

      Suka

  5. Jangankan remaja dan orang dewasa ya mas, hari ini anak belum bisa baca pun mainannya sudah smartphone. Di sekitar saya sering terjadi ngumpul bareng teman-teman, tapi masing-masing asyik mainin hanphone masing-masing sambil saling komen di media sosial. he
    Salam kenal mas..

    Disukai oleh 1 orang

    1. Ya. Begitulah faktanya. Yg mnjd prihatin saya adalah mereka nge-gadget trus smpai lupa the utama, produktivitas kerja menurun dan hidup sosial di dunia nyata jd abnormal.

      Oke mas. Slm knal juga

      Suka

Tinggalkan komentar