Curhatan Sayu Tentang Bibi

Orang Hilang, Misteri Bibi, Istri Paman yang hilang di dukuh Alay, Desa Batu Hambawang

Sumber Gambar : misteri.co.id

Ini bukan serial dari Curhatan Sayu Tentang Paman yang pernah kutulis beberapa waktu lalu. Bukan pula karena doyan curhat atau karena sok prihatin, yang membuatku menulis ini. Tapi sebagai ingatan di masa depan bahwa pernah terjadi peristiwa ini. Selain itu, karena aku merasa turut berempati dengan keluarga paman di kampung halamanku saat ini, dan berharap mendapat masukan atau tanggapan seperlunya dari handai taulan sekalian setelah membacanya.

Begini, ibuku punya kakak kandung lainnya; satu ibu lain ayah. Dan saat ini ia masih hidup. Pamanku ini sudah sejak lama tinggal di wilayah desa kelahiranku (Desa Batu Hambawang) dengan istrinya. Tapi mereka tinggal agak terisolir dari kehidupan penduduk di desa utama, yakni di sebuah dukuh yang disebut Dukuh Alay. Sehari-hari bekerja sebagai petani/pekebun.

Sebenarnya tidak terlalu terisolir juga sih, soalnya hanya sekitar kurang dari 15 menit saja dari desa Batu Hambawang ke Dukuh Alay ini kalau menggunakan sepeda motor. Dan pula jalan menuju Alay ini sering dilalui oleh kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4, karena memang merupakan jalan penghubung dari Desa Batu Hambawang ke ibukota kecamatan Sematu Jaya – Kab. Lamandau.

Selama ini mereka begitu betah saja menetap di hunian mereka di dukuh Alay ini, malahan sampai membuat rumah permanen. Walaupun aku dan beberapa kerabat lainnya pernah menyarankan agar mereka menetap saja bersama penduduk lainnya di desa utama, apalagi dengan keadaan mereka yang tak mempunyai anak, tapi mereka agaknya lebih memilih dan merasa nyaman di tempatnya yang sekarang.

Sebenarnya, waktu aku kecil dulu akupun pernah tinggal di sekitar Dukuh Alay ini bersama ayah dan ibu dan juga nenek, saat kami masih berladang dan hidup kami masih sangat susah saat itu. Aku masih ingat sedikit masa kecilku saat itu, seingatku aku belum masuk sekolah. Mungkin sekitar umurku masih 5 atau 6 tahun.

Dukuh Alay suasananya lumayan nyaman sih menurutku. Walau sebagian wilayahnya sekarang sudah dijadikan lokasi perkebunan kelapa sawit (baik milik pribadi maupun perusahaan), tapi hutannya masih ada.

Nah, handai taulanku sekalian, kembali ke fokus tulisan ini, aku ingin menulis tentang bibi, istri pamanku itu. Tak bermaksud menulis sesuatu yang selalu sayu atau membuat prihatin, tapi saat ini memang kenyataannya paman dan keluarga besar kami sedang bersedih karena kehilangan bibi.

Kehilangan? Ya, paman tentunya yang paling merasa kehilangan. Apakah bibi meninggal? Bukan. Lebih tepatnya hilang, dan kami tidak tahu hilangnya kemana. Kok tidak tahu? Ya, tidak tahu! Yang kami tahu, bibi pergi meninggalkan rumah tanpa jejak dan pesan apapun. Ia telah dinyatakan hilang pada hari Minggu, 16 April 2017 yang lalu.

Begini kronologinya:

Menurut kesaksian paman, hari itu, entah sekitar pukul berapa, yang pasti belum tengah hari. Saat itu paman merasa meriang-meriang, tak enak badan. Lalu, ia memberi tahu bibi tentang keadaannya dan meminta bibi memijitnya. Hal ini bukan kali pertama, sudah biasa bibi memijit pamanku itu.

Singkat cerita, bibi pun memijit paman seperti biasanya. Tak lama berselang, paman pun terlelap tidur, mungkin karena fisiknya yang kurang sehat kala itu, atau memang karena efek keenakan dipijit.

Selanjutnya, entah jam berapa (selepas tengah hari), paman terjaga karena mendengar panggilan seseorang dari luar rumah. Ternyata itu adalah salah satu ponakan perempuan beliau (anak saudara perempuan bibi) yang kebetulan sedang ingin meminjam parang karena ingin mencari keladi / talas ke kebunnya yang tak jauh dari rumah paman.

Dia lalu menanyakan bibi kepada paman yang sedang berbaring. Tapi saat paman ditanya apakah bibi ada, paman menjawab bahwa tadi ada, tapi iapun kemudian tidak tahu persis, soalnya baru bangun tidur, karena badan kurang sehat. Seingat beliau, terakhir bibi memijit beliau sebelum akhirnya tertidur, dan selanjutnya paman tak tahu apa yang terjadi.

Menurut kesaksian ponakan paman itu, iapun berlalu menuju kebunnya. Dan sekembalinya dari kebun, dengan niat mengembalikan parang ke rumah paman, waktu itu diperkirakan sekitar pukul 14.oo Wib lewat, ia mendapati bahwa paman sedang mencari bibi, katanya sedari tadi bibi belum muncul, entah kemana.

Lalu, si ponakan pun ikut mencari. Beberapa kali mereka memanggil bibi, tapi tak ada jawaban. Nampaknya bibi memang hilang lagi. Memang, sebelum-sebelumnya pernah bibi pergi dari rumah tanpa pamit, tapi biasanya bibi tetap kembali pulang.

Bibiku itu sudah tua, umurnya sekitar 77 tahun (sesuai KTP). Badannya bungkuk. Hari-harinya di rumah saja. Beberapa tahun terakhir bibi sering sakit dan memang sudah agak pikun. Beberapa kali selalu meracau (berhalusinasi) ingin pulang, walau ia ada di rumah, entah mau pulang kemana. Begitu kata paman dalam kesaksiannya kepada kami.

Karena ditunggu lama bahkan sampai sore bibi belum juga kembali, lalu paman pun meminta ponakannya itu mengabari kerabat terdekat lainnya tentang apa yang terjadi. Lalu, warga Batu Hambawang pun berdatangan ke pedukuhan Alay ikut mencari. Sampai malam pencarian terus dilakukan, tapi bibi tidak ditemukan. Setelah itu, keesokan harinya, Senin, 17 April 2017, paman melapor kepada pihak berwajib (Kepolisian Resort Lamandau) lalu dimintai keterangan seperlunya.

Upaya pencarian terus dilakukan. Banyak warga datang dan membantu mencari bibi, termasuk dari pihak kepolisian. Tempat demi tempat pun ditelusuri, termasuk sungai kecil yang ada di wilayah pedukuhan paman (Sei Alay). Namun, sampai sore bibi belum juga ditemukan. Untuk sementara, pencarian di hari itu terpaksa dihentikan dan dilanjutkan esok hari.

Pencarian pun berlanjut di hari berikutnya. Selain dari pihak kepolisian, linmas, satpol PP, sebagian warga dari ibukota kabupaten pun ikut mencari. Karena berita bibi yang hilang ini sudah beredar luas bahkan sudah masuk ke media massa lokal, termasuk borneonews.co.id dan beritasampit.co.id. Di medsos pun sempat ramai dibicarakan. Aneh, walau banyak sekali orang yang mencarinya, tapi hari itupun kembali gagal. Nihil. Bibi masih sulit juga ditemukan.

Upaya pencarian terus dilakukan. Dan di hari ke-8, akupun ikutan mencari. Tapi sampai hari ke-9, ke-10, bahkan sampai hari ini, hari ke-14, bibi belum juga ditemukan. Kamipun kewalahan, dan pihak kepolisian nampaknya juga menyerah.

Bibiku itu, ia benar-benar telah hilang. Tak ada jejak sama sekali. Orang hilang seperti ini benar-benar misteri. Anda tahu saja kan rasanya ditinggal orang yang dicintai dengan kasus seperti ini? 😭😭

Berbagai dugaan pun kemudian bermunculan, termasuk orang terdekat. Ada juga dugaan bahwa bibi diculik orang, mengingat belakangan ini ada rumor yang beredar tentang adanya modus kejahatan yang mengincar organ tubuh demi tujuan tertentu. Tapi dugaan itu sepertinya tidak kuat, kalaupun diculik dengan maksud itu, agaknya untuk apa juga, bukankah bibi sudah tua, yang organ-organnya juga sudah tua alias tidak produktif lagi?

Dugaan lain mengatakan bahwa bibi diculik orang untuk tumbal ritual pembangunan jembatan atau tumbal lainnya, tapi itupun masih dugaan, sulit dibuktikan.

Dan yang paling santer terdengar, termasuk oleh keluarga-keluarga dan kerabat terdekatku, bahwa bibi telah diambil oleh makhluk halus atau mahluk alam gaib. Bahkan menurut beberapa orang “pintar” yang dimintai tolong, ia disembunyikan oleh alam roh tidak jauh dari rumah. Tapi sulit ditembus.

Tak tahulah, aku antara percaya dan tak percaya akan kesaksian tersebut. Secara manusiawi, aku lebih cenderung dan tetap beranggapan bahwa, yang pertama, bibi pergi berjalan jauh ke hutan, tapi tak tahu jalan pulang karena pengaruh pikun atau halusinasi tadi, lalu lapar dan tak mampu bertahan lagi. Dalam kondisi fisiknya yang lemah di hutan, mungkin saja ia terjatuh, dlsb. Atau yang kedua, yang bersangkutan memang dihabisi alias dibunuh, apapun motifnya. Tapi belum ada bukti sahih yang mengarah kesitu.

Yang pasti, sampai hari ini, hari ke-14, kami belum juga menemukan bibi. Menyedihkan memang, kami setidaknya ingin tahu saja keadaan bibi yang sebenarnya, apakah masih hidup atau sebaliknya. Apapun keadaannya, jika bibi ditemukan, kami mungkin akan lebih merasa lega. Tidak seperti ini, menggantung. Jika masih hidup, dimana rimbanya? Kalaupun sudah mati, dimana jenazahnya?

Salam,

Desfortin

27 respons untuk ‘Curhatan Sayu Tentang Bibi

  1. Wah ikut prihatin mas desfortin. Saya nggak tahu harus bilang apa. Tapi karena usianya sudah tua, artinya si bibi masih berada di sekitar situ. Pling masuk akal kalau masuk hutan. Cuma saya sendiri nggak tahu dengan jelas kondisi hutannya. Berharaplah yg terbaik, tapi tetap realistis.

    Klo dulu saya sendiri ketika brrhalusinasi pernsh meninggalkan rumah dan sampai di kota surabaya. Tapi akhirnya ketika kesadaran saya pulih, saya bisa pulang lagi. Klo bibinya berhalusinasi dalam jangka waktu lama kemungkinan besar memang tersesat di hutan.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Ya mas mksh. Hutannya gak lebat jg sih.
      Herannya, yg nyari bnyak lo, dan dg radius 2 km lbih.. bahkan pd hri kjadian, trus bibi jg orgnya bungkuk, srasa jnggal mmang klo ia bs trllu jauh brjln, kdang sy jg ragu dg asumsi sy sndri..

      Mas Shiq4 prnah hilang bgtu? Wah, pndrta Skizofrenia trnyata prah jg ya

      Suka

      1. Iya namanya halusinasi itu parah. Makanya penderita skizo klo nggak diperhatikan bisa hilang. Itu seperti orang mabuk gitu mas destorfin, ngayal. Cuma terasa sangat nyata. Dulu saya percaya sebentar lagi akan meninggal, trus nggak mau lagi nyusahin orang tua, jadi kabur deh. Pokoknya jangan buat adik dan orang tua saya sedih atas kematian saya. Ya begitu pikiran orang skizo, aneh2 tapi diyakini sebagai kebenaran bagi diri sendiri.

        Disukai oleh 1 orang

              1. Iya bisa gitu. Makanya biasanya penderita terlihat ngomong sendiri dan ketawa2 sendiri. Karena mendengarkan suara lain. Itu karena ada kesalahan di otaknya sehingga bisa mendengar suara. Kebanyakan sih suara itu merupakan imajinasinya sendiri. Jadi berasa ngobrol dengan diri sendiri.

                Disukai oleh 1 orang

  2. Nenek ku dulu juga begitu bilang mau pulang padahal sedang di rumah.. Beberapa kali pergidari rumah tapi selalu ada yang nganter dia balik ke rumah kebetulan penduduk desa juga pada tau perihal nenek yg sudah pikun. Aku sepemikiran, bibi jalan ke hutan. Semoga secepatnya d temukan. Ak malah fokus ke 77 tahun dan mereka tingal berdua. Nga ada anak angkat ya?

    Disukai oleh 1 orang

    1. Gak ada angkat sih, cuma org brkunjung, khususnya warga sring aja, dan krabat dkat lainnya ada jg tinggal (pondok perkebunan) di skitar Alay tp jraknya gak berdekatan.

      Semoga cpat ditmukan. Trmksih atas msukannya.

      Suka

  3. Wah, nggak kebayang bagaimana perasaan mas dan kerabat-kerabat beliau.
    Antara sedih dan cemas mungkin.

    Menurut saya, kalau sudah berhari-hari nggak ketemu juga, tidak ada salahnya meminta bantuan ke “orang pintar” itu mas.

    Disukai oleh 1 orang

  4. Astaga, saya turut prihatin pak, semoga bibinya lekas pulang. 😦
    Dulu mendiang kakek saya pernah tinggal di rumah keluarga saya di kota, dan sama seperti bibinya, beliau tiba-tiba keluar rumah dan menghilang. Tidak sampai seharian, untung saja ada teman bapak saya yang menemukan beliau, dan langsung membawanya ke rumah. 😅

    Disukai oleh 1 orang

  5. saya jadi blank trus kepikiran sesuatu kalau baca curhatan.. bulan puasa 3 tahun lalu saya kehilangan ayah, kini istri dan anak-nya (ayah dan ibu kandung saya sudah bercerai 16 tahun lalu, dan menikah lagi) masih berjuang tanpa kehadiran beliau. berat sekali rasanya menjadi orang yang paling dekat dengan ayah setelah kepergian-nya, sayalah satu-satunya anak-nya yang selalu bersama dan mendapat didikan dari beliau.

    Suka

  6. Banyak kasus oramg hilang ketika masuk hutan yah. Kemungkinan paling logis bibi tersesat karena pikun dan masuk jauh ke dalam hutan. Namun tidak juga menampikkan kemungkinan di sembunyikan makhluk halus karena saya juga percaya akan hal-hal gaib. Buat keluarga, teruslah berdoa demi keselamatan bibi dunia dan akhirat. Turut berduka mas..

    Suka

    1. Klau makhluk halus sih, menurut kesaksian org2, lambat laun jasadnya akan dikembalikan, soalnya katanya cuma rohnya yg diperlukan.

      Terimakasih abesagara. Kmi ttp brhrap yg terbaik yang terjadi.

      Suka

Tinggalkan komentar