Apa yang Sebaiknya Dilakukan Guru Saat Liburan?

Sumber Gambar : scrlink.com

Bulan Desember dan Juni adalah bulan-bulan libur bagi sekolah-sekolah. Libur semester ganjil berlangsung pada bulan Desember, dan libur semester genap berlangsung pada bulan Juni. Begitu biasanya setiap tahunnya.

Saat libur memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga sekolah, khususnya para siswa. Setelah belajar sekian waktu di hari-hari aktif sekolah, tentu waktu rehat yang relatif lama itu perlu, dan itu terjadi hanya di musim libur, khususnya pada libur semester genap.

Musim libur umumnya dimanfaatkan oleh para siswa untuk penyegaran atau melepas penat setelah sekian waktu dipenuhi oleh berbagai kesibukan, tugas-tugas, dan semua hal yang berhubungan dengan sekolah.

Karena itu, beragam aktivitas pun dilakukan untuk mengisi musim liburan. Mungkin ada yang mengisinya dengan pergi bertamasya ke tempat-tempat wisata, ada yang pulang kampung untuk menjenguk sanak keluarga, mungkin ada juga yang membantu orangtua di kampung, atau sekedar bersantai saja di rumah, dan berbagai kegiatan refreshing lainnya yang dapat menyegarkan jiwa-raga.

Lalu, bagaimana dengan para guru? Apakah wajib berlibur juga? Sebab ada yang berpendapat bahwa libur sekolah itu perlu ditinjau ulang mengingat dianggap kurang efektif apalagi bila terlalu lama.

Sebagai seorang guru, saya berpandangan bahwa yang pasti libur itu tetap perlu, baik untuk guru maupun siswa. Saya tidak mempersoalkan terkait apakah guru wajib libur atau tidak saat siswa libur. Secara instansi saya paham itu. Begitupun dengan durasi libur, tentu itu menyesuaikan saja.

Yang menjadi poin atau perhatian saya adalah, bagaimana kita mengisi liburan tersebut. Sebab, libur bagi guru dan siswa itu agaknya relatif berbeda.

Bagi guru, yang pasti libur mengajar, tetapi tidak berarti tidak melakukan kegiatan apapun terkait pendidikan. Di musim libur mestinya tetap ada kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan yang berhubungan dengan tugas atau profesi sebagai guru, meskipun tidak harus turun ke sekolah.

Nah, melalui postingan kali ini, mumpung sekarang juga sedang liburan (libur semester genap), saya akan membagikan secara singkat kegiatan yang bisa dilakukan guru untuk mengisi waktu liburan.

Tentu saja ini tidak berarti saya menafikan kegiatan refreshing atau tamasya dan segala macam kegiatan santai lainnya itu. Itu tetap perlu. Sayapun saat ini sedang liburan di kampung kelahiran saya.

Yang menjadi poin saya adalah, sebaiknya libur tidak membuat kita sebagai guru “terbius”, sehingga kita lupa dengan esensi dan panggilan profesi. Ini tentu bila kita ingin memperbaiki kualitas pendidikan dan juga kualitas diri sebagai seorang guru atau pendidik.

Berikut 2 kegiatan yang menurut saya bisa dilakukan guru saat liburan, selain tamasya atau silaturrahmi dengan sanak keluarga dan handai taulan.

1. Menyiapkan atau merapikan Administrasi Pembelajaran Untuk Tahun Ajaran Baru

Kenapa mesti disiapkan sih? Bukankah sudah ada? Betul sudah ada, tetapi ada baiknya untuk direview atau dievaluasi ulang lagi. Sejauh mana efektifitasnya terhadap pembelajaran di kelas selama ini. Anda sendiri tentu yang lebih tahu.

Jadi, kegiatan merapikan administrasi seperti analisis kaldik, revisi promes/prota, RPP, hingga bahan ajar perlu juga untuk dimutakhirkan agar di tahun ajaran baru nanti, selain semangat baru, bahannya juga baru. Dengan begitu, tentu kita ingin lebih baik, bukan?

Di sela-sela liburan, kita bisa melakukannya.

2. Membuat Kegiatan Untuk Pengembangan Diri dan Profesi

Di saat libur, karena waktunya memang lebih santai, jangan hanya digunakan untuk sekedar berleha-leha, tapi ada baiknya digunakan juga untuk belajar atau mengupdate pengetahuan, seperti mempelajari aturan-aturan kependidikan, khususnya untuk materi terkait profesi yang belum dipahami, seperti permendikbud, PTK, ataupun pengetahuan lainnya terkait profesi.

Kalau ada kesempatan pula, misalnya ada kegiatan pelatihan atau diklat guru, maka jangan sampai dilewatkan. Biasanya di musim libur ada kegiatan semacam itu (walau bagi guru di daerah-daerah pedalaman, itu tidak selalu tersedia), baik yang bersifat undangan wajib maupun tidak. Seperti saya sendiri, pada saat liburan ini rencananya saya akan mengikuti kegiatan pelatihan menulis buku bagi guru (SATU GURU SATU BUKU), yang akan diadakan di kota Pangkalan Bun-Kalteng. Itu akan menjadi pengalaman yang sangat menarik, dan tentu sangat bermanfaat bagi saya.

Selain itu, saya juga sedang mempersiapkan sebuah karya ilmiah untuk kenaikan pangkat/golongan. Dan waktu libur ini, saya pikir saya bisa lebih leluasa untuk mempersiapkannya, sehingga saat masuk sekolah nanti tinggal pelaksanaannya saja di lapangan.

Jika beberapa hal seperti di atas Anda juga berkomitmen untuk melakukannya, tentu dengan aksi yang nyata (bukan sekedar janji), maka saya yakin kita akan menjadi guru yang lebih baik lagi di waktu selanjutnya. Semoga.

Nah, kalau Anda apa yang biasa Anda lakukan di saat liburan? Mungkin Anda punya pendapat atau pengalaman yang berbeda. Jangan sungkan untuk membagikannya di kotak komentar.

Salam Cerdas,

Desfortin

43 respons untuk ‘Apa yang Sebaiknya Dilakukan Guru Saat Liburan?

  1. Akhir2 ini saya tertarik pada hal baru, jadi selama liburan mungkin saya akan mempelajari hal2 yang belum pernah saya lakukan. Selain itu saya juga ingin mengembangkan bakat saya.

    Suka

  2. Sebenarnya saya pengen travelling sendiri seperti para travel bloger mas, tapi belum tahu mau kemana dan kayaknya juga harus benar-benar dipersiapkan dengan matang.

    Suka

    1. Yap, mesti disiapkan bnget, aplgi klo travelling. Slain, budget, juga ksiapan fisik tentunya.

      Klo sbgai guru mah, kita liburan yg murah meriah aj, biar bs nyempatin agenda buat krjaan jg, soalnya secara klembgaan guru itu gak ada cuti thunan kyak pgwai struktural.

      Disukai oleh 1 orang

    1. Kelihatannya gitu, tp sy puny bnyk waktu kok buat refreshing, 40 hri sih liburnya utk smster ini.

      Scra institusi sbnrnya guru itu gak ada libur, tp klo skolah di desa mah agak sulit, dan sayapun stuju aja ada liburan, tp itu td, lburan guru dan siswa itu perbedaannya mesti signifikan.

      Suka

  3. Wah kurang tahu mas desfortin klo kegiatan libur guru dilakukan untuk apa. Mungkin membaca dan mencari metode pembelajaran baru berdasarkan,pengalaman mengajar tahun lalu. Bisa juga melihat nilai2 siswa untuk mengevaluasi keefektifan proses belajar mengajarnya :-D.

    Suka

    1. Membaca dan mencri metode pmbljran baru bs jg mas. Itu ide yg bgus. Seandainya rajin nulis jg kyak ngeblog, sy pikir itu lbih bgus, krn guru juga dituntut punya literasi yg memadai.

      Mksih mas Shiq4 udah ikutan komen, meski bkn guru tp msukan Anda adlh ide yg bgus jg.

      Disukai oleh 1 orang

    1. Gal jg sih, cuman diselingi gitu aja. Soalnya liburnya lumayan lama, klo cuma berleha-hena ya kan gak efektif jg. Mending sambil lburan sambil nglakuin hal2 positif yg relevan dg profesi; sklian buat refleksi jg.

      Suka

  4. Liburannya semacam masa ‘training’ utk ‘aku guru’ yang lebih all out 😁. Kapan-kapan saya boleh kepo soal profesi Bang Des ini dong~?

    Suka

    1. Hahaha…sbnrnya gak mutlak sih. Bnyak kok guru yg slma liburan sama sekali “lupa” dg skolahnya. Sebenarnya gak serumit yg dibyangkan jg. Hanya saja saya lbh suka memilih cara sprti yg saya tuliskan di atas.

      Disukai oleh 1 orang

    1. Secara prinsip iya, kecuali gak ada liburnya; ya… mau gak mau nikmati aja rutinitasnya, heee…

      Sbnarnya, ini termasuk anjuran aja, klo sperti kami yg brtugas di skolah negeri yg sllu ada jatah liburnya, maka hal2 di atas mesti diperhtikan.

      Suka

  5. (dari kemarin mau koment gangguan jaringan),
    Wah, pelatihan satu guru satu buku, menarik sekali mas. kalau ada di daerah saya sy pengin ikut, tapi pd umumnya peserta pelatihan itu tergantung diundang panitia atau tdk ya?
    Oh ya. kalau sy biasanya libur ya libur utk urusan kelg bukan urusan sekolah, nanti pas masa MOS baru persiapan Perangkat Pembelajaran dll. Tp pernah sih pas libur sy gunakan untuk membuat proposal PTK, tp kalau liburan puasa bgn lebih difokuskan untuk persiapan lebaran sih

    Disukai oleh 1 orang

    1. Itu pltihannya jg byar kok bu, yg apatis ttg nulis biasanya ogah, 😂😂

      Saya jg liburan utk urusan kluarga kok bu Nur, refreshing2 jg, cuma yg dua kgiatan yg sy tulis di atas itu utk ngisi liburn jg slain kegiatan lainnya itu, disempatin gitu lo (waktunya bnyak soalnya) hee…

      Iya sih klo pd mau lbaran bgni, bs dimaklumi. Sya jg ntar mau silaturahmi dg saudara kandung sy yg muslim pas Idul Fitri.

      Disukai oleh 1 orang

      1. setuju sama pemikirannya mas, ya emang harusnya guru seperti, kurang lebihnya, waktu liburan bukan berarti meninggalkan profesinya sama sekali, tetapi akan lebih baik jika melakukan aktivitas yang baik untuk pengembangan pembelajaran di semester berikutnya.. masak guru liburnya sama kayak siswa hehehehe

        Disukai oleh 1 orang

    1. Gmn liburan kmrin, sdh mnekuni hobinya yg tertunda itu?

      Sbgai guru, saya sdh mngisi liburan ini dg refreshing dan sambil mngerjakan bbrp tgs terkait profesi, yg sampe libur inipun sdang brlbgsung..

      Syukurlah, saya tdk berleha-leha slma liburan.

      Suka

Tinggalkan komentar