Sumber gambar : wallsimple.com
Suatu hari, Ruth Amora, anakku bertanya, “Pa, di balik langit itu ada apa pa?” Ia tampak serius dengan pertanyaannya.
“Maksudmu disana?” Aku bertanya balik sambil menunjuk ke langit. “Di balik langit, apa di langit?” Lanjutku lagi. “Iya pa, maksudnya di balik langit biru itu ada apa? Setelah ada itu, ada apa lagi pa?” Jawab dan tanyanya sekaligus.
Aku sejenak merenung lalu menatap wajahnya. Bukan tak mau menjawab, tapi aku heran dengan kecerdasannya yang makin hari makin menonjol. Anak seusianya sudah memiliki keingintahuan seperti itu.
“Papa juga pernah bertanya mirip seperti itu waktu masih anak-anak. Tapi pertanyaan papa tentang kenapa langit itu berwarna biru? Tapi waktu itu usia papa lebih tua dari kamu. Kalau menurutmu, ada apa?” Aku malah bertanya, ha ha ha …
“Papa gimana sih, orang tanya kok malah tanya balik,” lanjutnya dengan sedikit sewot. Aku terus memandang wajahnya dengan sedikit sumringah. Aku tidak langsung menjawab. Naluriku sebagai seorang pendidik membuatku berpikir bahwa segala sesuatu tidak harus selalu dibuat instant, aku lebih suka pada proses.
Sebab itu, aku ingin agar anakku itu juga memikirkan pertanyaannya, dari mana pertanyaannya itu, dan mengapa ia bertanya seperti itu. Intinya, aku juga ingin mengajaknya berpikir bersama.
“Amor, kenapa kamu bertanya seperti itu? Kamu dapat dari mana pertanyaannya?” Tanyaku ingin tahu.
“Aku heran aja pa, apa di balik langit biru itu ada sesuatu.” Begitu jawabnya.
“Amor, anakku, coba pandanglah langit itu! Papa mau tanya, warna apa yang kamu lihat dari langit itu?” Tanyaku konyol.
“Ya, biru lah, pa,” jawabnya dengan yakin, dan untunglah dia tidak bertanya lanjut tentang kenapa warna langit itu biru, sehingga akupun tidak pusing berpikir, meskipun warna langit biru itu masih bisa dijawab secara ilmiah.
“Langit itu begitu tinggi, nak. Disana terdapat banyak benda angkasa, seperti matahari, bintang, bulan, planet dll. Tapi manusia dan teknologi hanya mampu sampai di angkasa luar dan di titik ruang yang terbatas. Selebihnya semesta ini begitu luas, tak terjangkau oleh kekuatan kita sebagai ciptaan Tuhan”
Lebih lanjut aku berkata, “Jadi, tak seorangpun yang pernah naik ke balik langit yang kamu tanyakan itu. Kita juga tidak tahu apa langit itu ada batasnya atau tidak. Kalau menurut kitab suci dalam agama kita, langit itulah sorga, tempat Tuhan bertakhta. Dan kita mesti percaya itu.” Demikian kata-kataku menjelaskan, walau aku sadar mungkin tidak sepenuhnya kata-kataku itu dipahaminya dengan baik.
“Jadi, papa juga gak tahu pasti?” Tanyanya dengan raut kecewa. Akupun menjawab, “Begitulah jawabannya, nak. Otak kita terbatas untuk memikirkannya sebelum kita sendiri yang kesana”
Obrolan kami pun terputus, saat mama memanggil anakku itu dari dapur karena minta diambilkan sesuatu.
Sampai detik ini, aku sering bertanya, apakah pertanyaannya itu alamiah dialami setiap anak kecil seusianya, atau ada faktor lain yang mempengaruhi sebelumnya, selain rasa ingin tahu itu?
Apa Anda juga pernah ditanyai pertanyaan serupa dari putra/putri Anda? Mungkin Anda bisa berpendapat atau berbagi disini.
Salam Cerdas,
Desfortin
aku pun bingung, di atas langit biru ada apa ya? mungkin kalau dilihat dari atas pesawat bisa langsung tahu jawabannya
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha…yg dari angkasa luar aja gak bisa jawab, aplgi psawat. That’s beyond our mind
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah …gak menduga putri mas desfortin menanyakan hal seperti itu. Saya sendiri belum pernah mendapat pertanyaan seperti itu dari anak saya. Tetapi pernah saat putri sulungku belum genap 3 tahun menanyakan sesuatu di sekitar langit, dan membuat saya akhirnya terdiam tidak bisa menjawab. Saat itu hampir magrib, dia saya gendong berjalan dari rumah tertangga untuk pulang, saat itu bulan mulai bersinar dan dia tiba-tiba bertanya “Ibu, siapa yang menggantung itu bulan?” sambil mendongak dan tangannya menunjuk bulan. Saya tercengang kemudian menjawab sekenanya ” Tuhan”. Saat itu dia diam tidak melanjutnya bertanya. Tetapi beberapa waktu kemudian saat ada bunyi pesawat di langit yang terdengar dari rumah kami, putriku bertanya “Ibu, kalau kita naik pesawat berarti kita bisa lihat Tuhan?”. Hmm, saya kaget seketika saya ingat jawabanku saat dia menanyakan siapa yang nggantung bulan. Dan saya bingung tidak tahu harus menjawab apa.
SukaDisukai oleh 1 orang
Lucu, anak kecil emang polos, aku suka dg celoteh mereka.
Anak sya jg prnah tnya di bawah bumi itu ada apa, kan bulat katanya, masa air kok gak jatoh air2nya, haha…sya cuma biarkan dia berpikir sambil diajak bermain
SukaDisukai oleh 1 orang
Benar mas, anak kecil memang polos dan lucu.
Apapun yang diucapkan anak kecil sering menarik perhatian orang dewasa, apalagi kadang2 anak kecil sekarang kritis2, yang membuat orang sering kewalahan
SukaDisukai oleh 1 orang
Terkadang.. pertanyaan anak-anak kecil memang terlihat aneh dan melampaui batas, tapi itulah kreatifitas, dimana kita sendiripun tak pernah memikirkan seperti itu sebelumnya hehehe wkwkwk
SukaDisukai oleh 1 orang
Betul banget Arika. Oya, msh kecil dulu kamu gak pernah nanya2 yg aneh2 sama mama papa?
SukaDisukai oleh 1 orang
Entahlah mas desfortin, aku udah lupa wkwkwk, yang kuingat, aku dulunya suka corat-coret gambar ditembok, wkwkwk
SukaDisukai oleh 1 orang
Pantesan Arika suka ngelukis, insting seninya udah dari kecil, wkwk…
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya, bener banget
SukaSuka
Wah pertanyaan yang berat. Anak-anak kecil memang biasanya punya imajinasi yang liar. Sayang semakin besar biasanya juga mereka akan kehilangan imajinasinya.
Padahal sebenarnya tak ada salahnya berimajinasi, toh segala kemajuan yang ada di dunia ini berawal dari imajinasi.
SukaDisukai oleh 2 orang
Btul mas, smkin dewasa kok imajinasi kita mnurun ya, huhu…
SukaSuka
Mungkin sama beratnya dengan pertanyaan : “kenapa kita di bumi ini” dan “apa kita (manusia) sendiri”
SukaSuka
Haha…klo knp kita di bumi msih bisa kita berdalil, slh satunya krn ada udara. Nah, mnusia itu apa ya liat aja diri kita sendiri…
SukaSuka
umur berapa anak nya mas? 3 tahun ya? hal wajar kalau anak-anak banyak bertanya dan pertanyaan mereka sering kali membuat kita bingung jawabnya karena belum tentu mereka paham apa lg dengan jawaban ilmia haha tapi jawaban mas bagus. ada yang pernah tanya dua anak kecil yg berbeda agama tanya ke gurunya “bu apa surga kami sama?”. apapun jawabanya sebenarnya anak kecil itu akan menginggatnya sampai saat pemikiranya semakin terbuka dan wawasanya semakin luas jawban yang kita berikan dulu bakal jadi kenangan walaupun itu bisa jadi jawaban yang sipatnya cuma gurauan. sontohnya seperti buku dongeng.
SukaDisukai oleh 1 orang
Umurnya waktu nanya pas msih TK Nol bsar.
SukaSuka
Wah saya malah nggak tahu jawabannya kalo ditanya di atas langit ada apa. Soalnya yang nanya anak kecil. Mesti bisa menyesuaikan dengan tepat. Dulu adik saya tanya bintang itu sebenarnya apa? Trus saya jawab aja klo bintang itu adalah jiwa-jiwa orang yg sudah meninggal. Harapannya klo bersedih karena dipisahkan kematian dari orang2 yg ia sayangi, ia bisa melihat bintang untuk hiburan. Gak tahu apa masuk di alam bawah sadarnya ha ha ha…..
.
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha… sy jg pusing ditnyain bgtu sbnrnya, tp sy bwa asyik aja. Yg aneh itu kok yg ditnyain yg di balik lngit, bkn d lngit..
Itulah kreativitas anak2 mas.
Kalau mas Shiq4 ternyata asyik jg ksih jwabannya ttg bintang dg jwban sprti itu, haha… Ada teolog dlm sjrah dia mlah prnah menafsirkan bhwa bnyaknya bintang di langit itu sebanyak jumlah manusia yg prnah hidup, Augustinus namanya..
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya belum pernah baca buku teologi sama sekali. Di perpustakaan um tempat saya kondisinya memprihatinkan, sementara toko buku sangat terbatas. Padahal saya juga pingin loh dikit2 ngerti tentang Ketuhanan.
SukaDisukai oleh 1 orang
Klo Shiq4 bicara ketuhanan psti lbih cerdas
SukaDisukai oleh 1 orang
Dibalik langit biru semuanya sudah overwhelming, gak muat dikepala saya :@… rasanya tuhan meciptakan orang dewasa untuk mengurus bumi dan mengupdate blog :D..
SukaSuka
Haha….betul itu, beyond our mind. Kekekalan itu tak mampu kita memahaminya dg rasio kita yg created, limited, and polluted, 3 ted ini membuat kita terjited jited, wkwk…
SukaSuka
Wasted kayak gta 🙂
SukaSuka
Hayo mas di balik langit ada apa lho? Hehe. Pertanyaan dr anak kecil: kak kenapa semut jalan terus ga pernah duduk?
SukaSuka
Haha…kan udah saya jawab di atas
SukaDisukai oleh 1 orang
Tanggung jawab guru sangat besar, harus punya semua jawaban bahkan ketika bingung harus jawab apa hhhe
SukaSuka
Di atas langit ada alien kata sodara gue waktu gue SD dulu gan dan gue percaya itu DULU wksksssswks
SukaDisukai oleh 1 orang
Saudara Anda itu pinter jg ya ngibulin anak kecil, 😂😂
SukaSuka
Yap dan gue salah satu korbannya gan
SukaSuka
Barangkali karena baca novel filsafat Jostein Gaarder Dunia Sophie, Bang Rudi. Hehehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Maksudnya, anak sy itu?
SukaSuka
Iya, Bang. Hehehe novel itu cukup bagus buat merangsang nalar anak-anak.
SukaDisukai oleh 1 orang
Dia blm prnh sih bca novel, pling cerita biasa atau cerpen, baru 8 thn sih..
SukaSuka
Owh sekarang kelas 3-4 dong Bang Rudi? Seumuran dia bisa buat pertanyaan segitu ‘uniknya’ ini bagus Bang. Mudah-mudahan, rasa ingin tahunya bagus.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ya, skrg naik kls 3.
Makanya, krn heran itulah sy buat jd tulisan bgni, hee…
Mksh mas Pantas.
SukaSuka
Iya Bang.
SukaDisukai oleh 1 orang